Kamis, 26 Mei 2016

Makin Cerdas

Makin Cerdas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Menulis itu sudah jelas merupakan salah satu cara meningkatkan kecerdasan. Setiap kali saya menyelesaikan sebuah tulisan, kecerdasan saya meningkat sekian derajat. Dan semakin sering saya menulis, maka kecerdasan dalam berbahasa, kecerdasan dalam aspek intrapersonal (tahu diri), interpersonal (tahu orang lain), kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan berbagai kecerdasan lainnya terus berkembang tanpa henti.

Bagaimana saya tahu bahwa kecerdasan saya berkembang dan meningkat? Sederhana saja. Ketika saya mulai menulis artikel dan buku-buku di tahun 90-an, saya banyak sekali melakukan kesalahan. Lalu saya menulis lagi dan melakukan kesalahan lagi. Lalu saya menulis lagi dan melakukan kesalahan lagi. Kesalahannya masih tetap ada, bahkan sampai sekarang. Tetapi semakin jarang dan semakin jarang dan semakin jarang. Bukankah itu berarti saya semakin cerdas?

Jadi, ada kalanya saya memandang kawan-kawan yang enggan menulis sebagai orang-orang yang enggan meningkatkan kecerdasannya. Mereka senang bertahan dalam kubangan yang menggerogoti kecerdasannya. Saya sungguh khawatir bahwa pada suatu titik nanti mereka akan dianggap bodoh oleh lingkungannya, bahkan oleh cucu-cicit mereka sendiri.

Kalau ingin makin cerdas: menulislah!

*) Andrias Harefa. Penulis 35 Info pelatihan penulis telepon 021-460 5757: 0815 8963 889; www.andriasharefa.com


... baca selengkapnya di Makin Cerdas Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 19 Mei 2016

Terimakasih Ratih

Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Segera selesaikan tugasmu, Gilang!”
Suara Bu Tinah terdengar tepat di telingaku. Beliau memang tidak membentak, tapi kalimatnya penuh penekanan. Terdengar begitu kuat kejengkelan Bu Tinah terhadap sikapku yang tidak pernah menjadi baik apalagi santun.
Aku beranjak dari tempat dudukku. Bu Tinah pun menatapku tajam. “Mau kemana kamu?” Tanyanya dengan mata melotot. Seisi kelas menoleh ke arahku.
“Keluar. Sumpek di sini.” Jawabku datar sambil berlalu meninggalkan kelas.
Mungkin Bu Tinah sudah terlalu lelah memarahiku untuk hari ini. Beliau membiarkanku keluar begitu saja, tanpa mengejaarku. Paling juga Bu Tinah sudah hafal tempat mana yang akan kutuju.

Aku duduk di kursi kantin, tanganku menyambar keripik singkong yang ada di depanku. Aku membukanya kemudian melahap tanpa beban. Bu Siti tampak memandangiku dari balik etalase makanan.
“Pelajarannya Bu Tinah, Lang?” Tanyanya dengan tangan yang sibuk merapikan makanan.
Bu Siti sudah hafal kebiasaanku rupanya. Aku memang paling tidak betah dengan guru matematikaku itu. Dari sekian banyak
... baca selengkapnya di Terimakasih Ratih Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 18 Mei 2016

Direct vs Indirect Suggestion

Direct vs Indirect Suggestion Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dalam dunia hipnosis dan hipnoterapi kita mengenal dua jenis sugesti yaitu yang bersifat langsung (direct) dan yang bersifat tidak langsung (indirect). Ada banyak artikel yang telah ditulis oleh para pakar hipnoterapi mengenai kedua jenis sugesti ini. Ada yang sangat menekankan pentingnya direct suggestion dan ada pula yang menyatakan bahwa indirect suggestion jauh lebih andal dan efektif. Mana yang benar? Masing-masing dengan argumentasi yang juga sama kuat dan meyakinkan.

Artikel ini tidak bertujuan untuk memihak pada salah satu pandangan namun lebih bertujuan menjelaskan sugesti dari perspektif teori dan cara kerja pikiran sehingga praktisi hipnoterapi mengerti cara menggunakan sugesti dengan benar sesuai dengan kondisi, situasi, dan kebutuhan klien.

Dalam dunia hipnoterapi terdapat dua aliran atau mazhab yaitu yang berasal dari pantai timur (east coast) dan pantai barat (west coast) Amerika. Kedua mazhab ini berbeda dalam penekanan teknik terapi yang digunakan.

Mazhab pantai timur lebih menekankan penggunakan sugesti dalam melakukan terapi (suggestive hypnotherapy). Sedangkan mazhab pantai barat menggunakan hypnoanalysis procedure yang melibatkan banyak teknik yang lebih kompleks.

Indirect suggestion adalah sugesti yang umumnya diberikan pada klien dalam kondisi sadar normal atau light trance. Indirect suggestion menjadi sangat populer berkat teknik yang digunakan Milton H. Erickson d
... baca selengkapnya di Direct vs Indirect Suggestion Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 04 Mei 2016

Sikapku Untuk Bangsaku (Part 2)

Sikapku Untuk Bangsaku (Part 2) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kini setelah mendapat pesetujuan dari keluarga. Ryan sekarang tercatat sebagai salah satu mahasiswa di universitas negeri terbaik di Jakarta Fakultas Hukum. Sejak dulu Ryan memang sudah memimpikan untuk bisa menyandang gelar sarjana hukum, sama seperti sahabatnya Arif yang sekarang juga mengambil jurusan hukum. Bedanya adalah Arif berada di bawah naungan salah satu Universitas terbaik di Inggris. Meskipun sekarang mereka terpisah oleh jarak yang cukup jauh, namun intensitas komunikasi mereka tetap berjalan terus. Maklumlah, kedua orang ini memang sudah begitu dekat sejak kecil. Namun kali ini mereka harus terpisah sejenak untuk mimpi mereka masing-masing.

Setiap hari, Ryan menjalani rutinitas perkuliahan yang begitu padat. Panas Ibukota yang selalu sama dan tak bisa diajak kompromi itu, serta macetnya jalan tak membuat Ryan untuk mengeluh mengendarai sepeda motornya menuju kampus. Kali ini dia berangkat berboncengan dengan salah satu kerabat kelasnya Adit. Anak muda seperti Ryan dan Adit memang sedang asyik-asyiknya kuliah. Apalagi Ryan terbilang aktif mengikuti kegiatan dan
... baca selengkapnya di Sikapku Untuk Bangsaku (Part 2) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 02 Mei 2016

Kendal(i) Atas Kendal(a) Diri

Kendal(i) Atas Kendal(a) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Di antara ribuan klien yang dilayani IISA Assessment Centre, terdapat sekitar lima puluhan klien yang berasal dari kalangan family business. Sebagian besar klien dari kluster ini memiiki persoalan yang hampir seragam: bagaimana membuat keputusan “suksesi kepemimpinan” perusahaan, yakni keputusan berkenaan dengan siapa yang kelak bakal menjadi penerus estafet kepemimpinan bisnis keluarga.

Dua pihak yang terlibat dalam proses suksesi ialah pertama, the founder (pendiri, ayah atau ibu) dan kedua, the successor (penerus, anak). The founder umumnya mempersepsikan atau mengenali kandidat successsor sebagai pribadi yang kompeten pada bidang keahlian sebagaimana sudah dipersiapkan lewat bidang studi atau pelatihan, sehingga tak ada alasan yang memberatkan untuk tidak memasang sang kandidat pada posisi direksi. Sebaliknya, para founder ini umumnya mengeluhkan buruknya kinerja para kandidat yang diungkapkan dengan sebutan “malas dan lembek”.

Kemalasan dan kelembekan ini dijabarkan sebagai kecenderungan menunda, pembawaan yang moody, ketakutan mengambil risiko, pembiaran diri berada dalam konflik kepentingan, kekakuan cara penyelesaian, kelemahan manajemen waktu, ketaklengkapan
... baca selengkapnya di Kendal(i) Atas Kendal(a) Diri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

  © Blogger template 'Isolation' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP